Senin, 31 Oktober 2011

Zinc Untuk Anak



Zinc (Zn) yang biasanya juga disebut dengan Seng merupakan zat gizi yangesensial dan telah mendapat perhatian yang cukup besar akhir-akhir ini. Zinc
berperan di dalam bekerjanya lebih dari 10 macam enzim. Berperan di dalam sintesa Dinukleosida Adenosin (DNA) dan Ribonukleosida Adenosin (RNA), dan protein. Maka
bila terjadi defisiensi zinc dapat menghambat pembelahan sel, pertumbuhan dan perbaikan jaringan (Shanker dan Prasad, 1998).

Zinc umumnya ada di dalam otak, dimana zinc mengikat protein. Kekurangan
zinc akan berakibat fatal terutama pada pembentukan struktur otak, fungsi otak dan mengganggu respon tingkah laku dan emosi (Black, 1998).

Menurut Eschlemen (1996), zinc adalah suatu komponen dari beberapa
sistem enzim, yang berfungsi di dalam sintesa protein, transport karbon dioksida dan di dalam proses penggunaan vitamin A.

Prasad dan Halsted mengatakan bahwa defisiensi zinc menyebabkan stunting
dan hypogonadism pada anak laki-laki petani Iranian. Mereka kemudian menegaskan dalam hipotesis mereka pada remaja di Egyptian dan Iranian melalui penelitian tentang metabolisme zinc dan percobaan terapeutik. Defisiensi zinc juga diketahui terjadi pada anak-anak dan orang dewasa di beberapa negara, dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting (Reeport of Meeting Baltimore, 1996).

Suatu meta analisis dari 25 penelitian tentang pengaruh suplementasi zinc
pada pertumbuhan anak yang dilakukan oleh Brown (1998), menunjukkan bahwa pemberian suplementasi zinc secara statistik bermakna memberikan efek yang lebih baik terhadap pertumbuhan secara linier dan pertambahan berat badan anak.

Umur juga merupakan faktor yang penting dalam hubungan antara defisiensi
zinc dengan perkembangan kognitif anak. Karena selama masa pertumbuhan dan perkembangan cepat, seperti pada masa remaja jika konsumsi makan tidak cukup dan seimbang, maka anak akan kekurangan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut seperti protein, vitamin dan mikronutrien tertentu. Anak-anak yang berasal dari pedesaan dan dari keluarga dengan .penghasilan rendah ditemukan mempunyai konsentrasi zinc dalam plasma yang rendah selama masa pertumbuhan dan masa remaja (Butrimovitz dan Purdy, 1978 cit Black, 1998) dan keadaan gizi anak yang berasal dari keluarga yang berpenghasilan menengah menderita defisiensi zinc yang sedang selama masa pertumbuhan (Skinner, et al., 1997 cit Black, 1998).

Pada anak yang masih menyusui, air susu ibu tidak dapat mensuplai zinc
dalam jumlah yang lebih. Dan jugaadalah sulit untuk memenuhi kebutuhan zinc bayi dan anak selama masa transisi dari air susu ke makanan padat. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Brown (1998) menunjukkan bahwa zinc yang dibutuhkan dari makanan tambahan berbeda dengan zinc yang yang harus dipenuhi setiap hari (diperkirakan 2,8 mg/hari untuk usia 6 -24 bulan) dan asupan zinc dari air susu ibu.

Makanan tambahan harus menyediakan 84 -89% zinc yang dibutuhkan bayi padausia 6 -24 bulan. Berdasarkan rata-rata asupan AS! di negara berkembang, bayi yang berusia 6 -9 bulan membutuhkan 50 -70 gr hati atau daging yang tidak berlemak setiap hari atau kira-kira 40 gr ikan segar, untuk memenuhi tambahan zinc yang dianjurkan dari makanan padat. Dari analisa ini mereka menyarankan untuk memberikan suplementasi zinc atau .fortifikasi zinc selama masa pertumbuhan karena bayi dan anak di negara berkembang tidak mungkin memenuhi kebutuhan zinc mereka dari makanan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar