Jumat, 07 Oktober 2011

Kalsium Untuk Anak


Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia. Kira-kira 99% kalsium terdapat di dalam jaringan keras yaitu pada tulang dan gigi. 1% kalsium terdapat pada darah, dan jaringan lunak.

Tanpa kalsium yang 1% ini, otot akan mengalami gangguan kontraksi, darah akan sulit membeku, transmisi saraf terganggu, dan sebagainya.

Untuk memenuhi 1% kebutuhan ini, tubuh mengambilnya dari makanan yang dimakan atau dari tulang. Apabila makanan yang dimakan tidak dapat memenuhi kebutuhan, maka tubuh akan mengambilnya dari tulang. Sehingga tulang dapat dikatakan sebagai cadangan kalsium tubuh. Jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama, maka tulang akan mengalami pengeroposan tulang.

Para peneliti juga menemukan bahwa laki-laki dan perempuan selama masa transisi remaja menuju dewasa awal hanya mengkonsumsi kalsium sekitar 153 miligram dan 194 miligram. Kadar konsumsi tersebut jelas jauh di bawah batas ideal konsumsi kalsium manusia yang ditetapkan World Health Organization yakni 1.300 miligram (usia 9-18 tahun), 1.000 miligram (19-50 tahun), dan 1.200 miligram (di atas 51).


Kalsium merupakan zat yang amat dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh kembang anak optimal, 99 persen kalsium dalam tubuh ada dalam tulang.

Sumber kalsium dalam makanan terdapat dalam sayuran daun hijau, biji- bijian, kacang- kacangan(dan olahannya), daging, telur, dan produk-produk susu.
Manfaat kalsium bagi tubuh anak yaitu untuk pembentukan tulang, gigi, proses pembekuan darah, sistem metabolisme tingkat sel, dan sistem perkembangan persarafan.
Ditambahkannya, tulang adalah pilar utama yang menyangga tubuh dan bertugas melindungi organ dalam seperti jantung, paru- paru dan otak. Tulang juga merupakan komponen utama yang menentukan kemampuan motorik seseorang selain otot.

Proses pembentukan tulang yang paling penting terjadi sejak usia bayi hingga pubertas, oleh sebab itu asupan kalsium harus cukup sejak dini untuk membentuk tulang yang kuat.
Kebutuhan kalsium untuk anak usia 1-9 tahun adalah 500-600 mg/hari menurut standar Keputusan Menteri Kesehatan No. 1593 tahun 2006. Yang penting orangtua bisa mengatur menu makan anak sehari-hari agar semua kebutuhan gizi anak tercukupi, baik melalui makanan pokok maupun camilan apalagi untuk anak yang sulit makan.

Gejala awal kekurangan kalsium tubuh menjadi lesu, lemah, berkeringat, kram otot, nyeri perut, gangguan tidur selanjutnya bisa terjadi kejang dan pembentukan tulang tidak optimal yang bisa menyebabkan tulang keropos (osteoporosis) serta proses pembekuan darah terganggu.

“Sedangkan apabila anak Anda kelebihan mengonsumsi kalsium dapat menyebabkan penyumbatan pada fungsi ginjal dan perkembangan metaolisme yang tidal efektif,” ujar Rifan.
Agar kalsium mudah diserap, tubuh harus mempunyai sistem pencernaan yang bagus dan mengonsumsi makanan mengandung kalsium yang mudah diserap (cair) oleh tubuh.
Untuk mencegah kekurangan kalsium sebaiknya dengan diet yang begizi dan seimbang, mengonsumsi makanan mengandung kalsium yang cukup.
Susu banyak mengandung kalsium
“Biasakan hidup sehat dan teratur dalam keluarga yang menjadi contoh bagi anak anda, dan menkonsumsi vitamin dan mineral,” imbuh Rifan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar