Inilah beberapa pilihan obat penurun panas tradisional yang dapat dicoba.
Penting diperhatikan, dosis yang tercantum pada ramuan berikut adalah dosis
untuk orang dewasa. Bila ingin diberikan kepada anak, bacalah aturan dosis bagi
anak dan sesuaikan dengan tingkatan usianya. (Lihat boks: Dosis Aman untuk
Anak.)
1. Lempuyang Emprit (Zingiber
amaricans)
Memiliki kandungan senyawa minyak atsiri, yaitu
sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk menurunkan panas. Umumnya yang digunakan
adalah rimpangnya; warnanya putih kekuningan dan rasanya pahit.
Caranya:
Cuci bersih 10 gram umbi lempuyang emprit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air
panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sendok
makan (sdm) madu bunga kapuk, aduk rata. Berikan 3 kali sehari.
2. Kunyit (Curcuma longa)
Memiliki
kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat
sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan). Selain
sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.
Caranya: Cuci
bersih 10 gram umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata.
Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk
nipis. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian
campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.
3. Sambiloto (Andrographis
paniculata)
Seluruh bagian tanamannya dapat digunakan. Memiliki
kandungan andrografolid lactones (zat pahit), diterpene, glucosides dan
flavonoid yang dapat menurunkan panas. Bahkan pada tahun 1991 pernah diadakan
penelitian di Thailand bahwa 6 g sambiloto per hari sama efektifnya dengan
parasetamol.
Caranya: Rebus 10 gram daun sambiloto kering, 25 g umbi
kunyit kering (2,5 ibu jari), dan 200 cc air. Rebus hingga mendidih dan airnya
tinggal 100 cc, kemudian saring. Setelah hangat, tambahkan 100 cc madu bunga
kapuk atau mahoni, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian, berikan 3 kali
sehari.
4. Pegagan (Centella asiatica
L.)
Tumbuhan yang dikenal pula dengan nama daun kaki kuda ini
tumbuh merayap menutupi tanah. Daunnya berwarna hijau dan berbentuk seperti
kipas ginjal. Memiliki kandungan triterpenoid, saponin, hydrocotyline, dan
vellarine. Bermanfaat untuk menurunkan panas, revitalisasi tubuh dan pembuluh
darah serta mampu memperkuat struktur jaringan tubuh. Pegagan juga bersifat
menyejukkan atau mendinginkan, menambah tenaga dan menimbulkan selera
makan.
Caranya : Rebus 1 genggam pegagan segar dengan 2 gelas air hingga
mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali
sehari.
5. Temulawak (Curcuma xanthorhiza
Roxb.)
Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna
bunga dan rimpangnya berbeda. Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning
muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah. Rimpang temulawak
berwarna jingga kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna
kuning muda.
Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol,
alpha betha curcumena, dan lain-lain. Manfaatnya sebagai antiinflamasi
(antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu.
Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang
nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung dan
pegal-pegal.
Caranya : Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan
tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya.
Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu
dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari.
6. Bawang merah (Allium cepa L.)
Bawang
merah sering digunakan sebagai bumbu dapur. Memiliki kandungan minyak atsiri,
sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.
Caranya:
Kupas 5 butir bawang merah. Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa
secukupnya, lalu balurkan ke ubun-ubun dan seluruh tubuh.
7. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa
sinensis)
Selain daun kembang sepatu, Anda juga dapat memanfaatkan
daun kapuk atau daun sirih. Kembang sepatu mengandung flavonoida, saponin dan
polifenol. Daun kapuk mengandung flavonoida, saponin dan tanin. Daun sirih
mengandung flavonoida, saponin, polifenol, dan minyak atsiri.
Caranya:
Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api
agar lemas. Remas-remas sehingga lemas, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan
pada perut dan kepala.
8. Meniran
(Phyllanthus niruri L.)
Tinggi tanamannya mencapai 1 meter, tumbuh
liar, daunnya berbentuk bulat tergolong daun majemuk bersirip genap. Seluruh
bagian tanaman ini dapat digunakan. Memiliki kandungan lignan, flavonoid,
alkaloid, triterpenoid, tanin, vitamin C, dan lain-lain. Bermanfaat untuk
menurunkan panas dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Caranya: Rebus 1
genggam meniran segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1
gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.
9. Air kelapa muda
Air kelapa muda
banyak mengandung mineral, antara lain kalium. Pada saat panas, tubuh akan
mengeluarkan banyak keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Nah, untuk
menggantikan keringat yang keluar, perbanyaklah minum air kelapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar